Pemerintah Bergerak Maju: Tuntaskan Sampah 2029 dan Hadirkan Rantis Listrik Karya Anak Bangsa

Pemerintah Indonesia menunjukkan langkah tegas dan progresif dalam menangani tantangan lingkungan serta memperkuat kemandirian pertahanan nasional berbasis teknologi. Dua agenda strategis yang baru-baru ini ditekankan adalah target penyelesaian pengelolaan sampah nasional pada tahun 2029 dan peluncuran kendaraan taktis listrik karya PT Pindad yang diberi nama MV3-EV “Pandu”. Kedua program ini mencerminkan semangat transformasi yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang tak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga keberlanjutan dan inovasi nasional.

Target pengelolaan sampah tuntas pada 2029 merupakan salah satu pilar penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo, pemerintah menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi prioritas nasional. Saat ini, hanya sekitar 39% sampah nasional yang berhasil dikelola secara optimal. Pemerintah menargetkan peningkatan pengelolaan menjadi 51% pada 2025 dan mencapai penanganan penuh pada 2029. Strategi yang dikembangkan mencakup sistem pengelolaan dari hulu hingga hilir: mulai dari peningkatan kapasitas TPS-3R dan TPST, hingga pemanfaatan teknologi seperti Waste-to-Energy dan RDF (Refuse Derived Fuel). Praktik open dumping yang selama ini menjadi sumber pencemaran akan dihentikan, dan seluruh Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diarahkan menuju pengelolaan berbasis sanitary landfill atau teknologi konversi energi. Pemerintah daerah juga diminta bersinergi sesuai amanat UU No. 18 Tahun 2008, sehingga pengelolaan sampah bukan lagi dianggap sebagai beban, melainkan bagian integral dari pembangunan berkelanjutan.

Di sisi lain, pada pembukaan Indo Defence Expo & Forum 2025, PT Pindad memperkenalkan kendaraan taktis listrik MV3-EV “Pandu” yang langsung diresmikan oleh Presiden Prabowo. Ini adalah kendaraan taktis generasi baru berbasis MV3 (Maung), tetapi kali ini dirancang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik. Dengan daya 160 HP dan jangkauan hingga 170 km dalam sekali pengisian, Pandu menjadi simbol transformasi pertahanan menuju kendaraan militer yang lebih ramah lingkungan. Nama “Pandu” dipilih untuk menggambarkan karakter kepemimpinan, pengabdian, dan keteguhan—merujuk pada tokoh Pandu dari kisah Mahabharata. Pindad sebagai BUMN strategis telah menunjukkan kemampuannya dalam mengembangkan teknologi militer berkelanjutan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berpotensi untuk ekspor.

Kedua inisiatif ini memperlihatkan pola kepemimpinan yang terintegrasi dan visioner. Dalam isu lingkungan, pemerintah hadir dengan target konkret dan peta jalan yang jelas, sedangkan di bidang pertahanan, negara hadir dengan solusi cerdas untuk menjawab tantangan energi dan kemandirian teknologi. Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat citra pemerintahan sebagai pelindung rakyat dan pelopor kemajuan, tetapi juga menempatkan Indonesia dalam posisi strategis sebagai negara yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan solusi berbasis inovasi dan keberlanjutan. Semangat ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana kekuatan bangsa tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari keberhasilan dalam mengelola lingkungan dan menguasai teknologi pertahanan secara mandiri.